Menjelang jam 3:00 petang ada panggilan telefon dari pelajar UTM, mohon meminjam barang-barang peralatan memasak dan menghidang untuk program tamrin. Syukur, Allah gerakkan hati mereka untuk ummi berjariah. Kemudian ada seorang lagi AJK Baitul Muslim kampus UTM, mohon izin untuk mengadakan sessi ta'aruf di rumah ummi pada malamnya , jam 9:00. Ummi terima permohonan mereka. Namun , pada saat akhir, mereka membatalkan pula kerana mereka menghadapi masalah di luar jangkaan menyebabkan sessi ta'aruf ditangguhkan di lain waktu .
Bagi ummi, ini semua adalah tanda-tanda dalam ummi berduka, Allah tetap bersama. Memang pun Allah sentiasa ada, cuma kita ini sahaja antara ingat pada Allah sentiasa atau tidak. Jadi dengan adanya ssuatu kejadian, lantas itu menjadi satu teguran untuk kita sentiasa ingat pada Allah. Kembali dan pasrah kepada Allah. Semoga dengan adanya kejadian dan peristiwa yang berlaku, merupakan teguran dari Allah, kita cepat-cepat mengambil iktibar. Segera memperbaiki keadaan dan meningkatkan amal.
Di sini ummi titipkan sedikit tazkirah buat ingatan dan panduan kepada pembaca budiman yang sudi singgah ke laman ummi ini. Terima kasih pada semua.
1. AGAR KITA TIDAK CINTA DUNIA
DR. Aidh Al-Qarni dalam sebuah bukunya Cambuk Hati berkata bahawa, “Dunia adalah jambatan akhirat. Oleh karena itu, seberangilah ia dan janganlah anda menjadikannya sebagai tujuan. Tidaklah berakal orang yang membangun gedung-gedung di atas jambatan”.
2. AGAR KITA TIDAK MENUNDA AMAL
Kita tidak pernah tahu bila kita akan mati. Detik, minit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun, semua dirahsiakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita jangan sampai menunda-nunda ibadah, dan semua amal perbuatan baik yang akan kita lakukan, taubat yang kita lakukan, maaf yang kita ucapkan.
- Utamakan kehidupan akhirat, dan jadikan hidup didunia sebagai jambatan menuju akhirat, dan jangan menunda waktu beramal.
- Berlumbalah dengan waktu, karena apabila salah menggunakan waktu, maka waktu itu akan memenggal kita. Artinya terputus seseorang dengan waktu terputus pula amal selanjutnya.
- Mengejar dunia tidak akan ada habisnya, lepas satu datang pula lainnya. Amal yang tertunda karena habisnya waktu, akan melemahkan semangat untuk menjalankan ibadah. Akibatnya hilang pula wujud kita sebagai hamba Allah yang wajib beribadah.
Ibnu Bathal berkata: “Jihadnya seseorang atas dirinya adalah jihad yang lebih sempurna”.
Jihad seseorang atas dirinya sendiri dapat berupa mencegah diri dari maksiat, mencegah diri dari apa yang syubhat dan mencegah diri dari memperbanyak syahwat (kesenangan) yang diperbolehkan karena ingin menikmatinya kelak diakhirat.
Jihad seseorang atas dirinya sendiri dapat berupa mencegah diri dari maksiat, mencegah diri dari apa yang syubhat dan mencegah diri dari memperbanyak syahwat (kesenangan) yang diperbolehkan karena ingin menikmatinya kelak diakhirat.
Allah SWT berfirman, “Dan adapun orang yang takut pada kebesaran Tuhan-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya” (QS. An-Nazi’at (79): 40).
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang cerdas adalah yang merendahkan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sementara orang bodoh adalah orang yang mengikuti diri pada hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan angan-angan kosong.”
Oleh karena itu, hendaklah menjadi orang yang cerdas. Karena hanya orang yang cerdaslah yang tahu bagaimana mempersiapkan mati. Mereka tahu bagaimana merubah yang fana ini menjadi sesuatu yang kekal.
Misalnya, bagaimana caranya rezeki yang fana ini bisa berubah menjadi kekal? Maka caranya adalah dengan mengeluarkan sebahagian atau semuanya (zakat, sedekah, wakaf ) kalau memungkinkan dari rezeki itu untuk tabungan akhiratnya. Dan ini merupakan keuntungan kita untuk masa depan kita juga.
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali Imran (3): 102)
Impianku menjadi isteri solehah
No comments:
Post a Comment