Wednesday, 27 January 2010

Karat Besi dan Karat Hati


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga Allah menunjukki kita jalan kebenaran. Semoga kita sentiasa didalam limpahan Nur RahmatNya. Semoga Kita tidak mati melainkan didalam Iman dan Islam.

Dosa yang dilakukan dan kelalaian dalam mengingati Allah akan menyebabkan hati menjadi berkarat. Hati yang rosak ini akan menyebabkan diri manusia itu semakin jauh dari Allah dan semakin tersesat dari jalan yang benar.

Tetapi hakikat karat besi dan karat hati manusia jauh berbeza. Karat besi boleh dibuang dan dicat semula untuk dibaikpulih. Namun karat hati hanya melalui satu cara.

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dirosakkan oleh air. Seorang sahabat telah bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati itu bersinar kembali?” Maka jawab Rasulullah, “Banyakkan mengingati maut dan membaca Al Quran.” Riwayat Baihaqi dari Ibn Umar.

Kita lihat disekeliling kita, mereka solat, mereka puasa, tetapi maksiat dalam masyarakat kita masih berleluasa. Bukankah telah jelas dalam ayat Allah ” sesungguhnya solat itu dapat menghindarkan kamu daripada perbuatan yang keji dan mungkar”.

Mungkinkah karat hati yang menyebabkan manusia terhijab daripada mendapat keberkatan, kebaikan daripada amal mereka sendiri? Tepuk dada tanya iman…


Rasulullah bersabda : “Seseorang yang tiada mempunyai sebarang ayat (Al Quran) pun dalam hatinya adalah seumpama sebuah rumah yang kosong.” Riwayat At Tirmizi.

Dalam Al Qur’an A Al Hajj 46 dengan jelas dinyatakan bahwa hati  itu berada dirongga dada ( mungkin jantung?).


Bermaksud: "Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada." ( Al Hajj 46)

Rasulullah mengatakan bahwa didada manusia ada segumpal darah, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu jika dia buruk maka manusia itupun menjadi buruk pula.

Didalam hati manusia terdapat empat ruangan iaitu:

   1. Yang diinginkan.

    * Ingin senang, kaya, bahagia, sukses, aman , nyaman, nikmat, serba cukup, sehat, kuat.

  2. Yang di takuti

    * Takut mati, miskin., susah, sengsara, melarat, hina, sakit, lemah.

   3. Penyakit hati

    * Musyrik, kafir, dengki, hasud, dendam, ria, sombong, takabur, malas, khianat.

   4. Kekuatan hati

    * Iman, Taqwa, Ikhlas, sabar, jujur, amanah, santun, syukur, ridha, pemaaf, pemurah, penyayang.

Manusia ingin bahagia, kaya, senang, sejahtera dan takut mati, miskin, sengsara ataupun melarat. Untuk mencapai yang diinginkan dan menjauh dari yang ditakuti manusia dirongrong oleh penyakit hati yang berupa kemusyrikan, kafir, sombong, dengki, ujub, takabur, ria sifat ini ditiupkan oleh syetan kedalam hati manusia.

Jika sifat buruk yang ditiupkan syetan itu merajalela dalam hati dan hati mejadi busuk penuh penyakit maka manusia akan gagal mencapai yang diingini bahkan sebaliknya akan terjerumus kelembah yang ditakuti tersebut.

Sebaliknya jika hati dipenuhi kekuatan Iman, taqwa, tawakkal sabar, iklas, jujur, amanah dan sifat lainnya yang mendapat ridha Allah niscaya ia akan menemui apa yang diinginkan yaitu bahagia, kaya, senang, aman sejahtera.

Hati atau Qolbu adalah bagian penting dari manusia yang tetap berfungsi sejak hidup didunia sampai terus di akhirat kelak. Fungsi hati atau Qalbu tidak berhenti atau putus akibat datangnya kematian. Bagian tubuh lain seperti mata, telinga, otak dan seluruh tubuh tidak berfungsi lagi setelah datangnya kematian. Namun hati akan tetap berperan dialam barzakh, dihari berbangkit sampai dihari berhisab kelak. Hati yang jernih dan bersih akan membawa kita pada kehidupan yang sejahtera dan kekal selamanya di sisi Allah baik didunia maupun diakhirat. Hati yang kotor, busuk dan penuh penyakit akan membawa kita kepada kesulitan dan kesengsaraan abadi selama hidup didunia dan di akhirat kelak.

Perhatikan do’a Nabi Ibrahim yang didalam S. As Syu ‘ara ayat 87-89


87- dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,

88- (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,

89- kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih


Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar jangan dihinakan pada hari berbangkit, dihari yang tiada bermanfaat harta dan anak anak, pangkat dan jabatan, karib dan sanak famili, kecuali orang yang datang menghadapNya dengan hati yang bersih. Disini tergambar bahwa hati tetap memegang peranan penting sampai dihari berbangkit kelak, dikala bumi telah lenyap dan diganti dengan kehidupan lain diakhirat kelak.

Orang yang hatinya busuk, kotor penuh penyakit juga akan merasakan akibat kekotoran hatinya itu kelak diakhirat, seperti digambarkan Allah dalam S Al Baqarah ayat 10 dan An Naazi’aat 6-9:


10- Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. ( Al Baqarah 10)



Dari beberapa keterangan diatas jelas bahwa hati tetap memegang peranan sampai dihari berbangkit kelak. Fungsi hati tidak berhenti dengan datangnya kematian. Ia tetap memegang peranan selama hidup didunia, setelah datang kematian, dialam barzakh, dihari berbangkit bahkan sampai hari berhisab kelak. Karena itu jagalah hati jangan sampai dipenuhi penyakit dan kebusukan yang akan mencelakakan kita didunia dan akhirat kelak. Bersihkan hati dari kotoran dan penyakit, tanamkan Iman, Taqwa, Tawakkal dan berbagai sifat baik lainnya didalam hati, hingga dapat dicapai berbagai kebaikan selama hidup didunia dan di akhirat kelak.

Merawat dan Memelihara Hati

Hati yang bersih dan jernih adalah hati yang selalu ingat pada Allah, setiap saat melakukan komunikasi dengan Allah, sehingga selalu berada dalam bimbingan dan hidayah-Nya. Matanya dibimbing oleh hatinya untuk selalu memandang kebesaran Allah, telinganya dituntun oleh hatinya untuk selalu mendengar kan nasihat dan ayat ayat Allah. Hatinya selalu terbuka untuk menerima nasihat dan ajaran kebaikan.

Beberapa cara untuk menjaga dan merawat hati agar tetap bersih dan jernih antara lain

1. Selalu ingat pada Allah dimanapun berada

2. Selalu memuji kebesaranNya

3. Selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah

4. Selalu bertasbih mensucikanNya

5. Selalu mohon ampun atas kekhilafan dan dosa yang dilakukan

6. Selalu mohon perlindunganNya dari godaaan Syetan dan tipu daya dunia yang melalaikan

7. Selalu mohon bimbingan dan tutunan Allah dalam menjalani kehidupan ini

8. Selalu membaca atau mendengarkan ayat suci Al -Qur’an dan mentadabburinya setiap hari

9. Melatih hati untuk bersifat Taqwa, tawakkal, sabar, ikhlas, jujur, amanah,ridho,kasih sayang menahan amarah, menahan nafsu dari keinginan rendah dan lain sebagainya

10. Bersihkan hati dari penyakit Kafir, musyrik, sombong, takabbur, riya, dengki, dendam, khianat, kikir,loba dan tamak, memperturutkan hawa nafsu dan lain sebagainya

Impianku menjadi isteri solehah,
selepas Allah dan RasulNYA,
cinta kasih sayang adalah untuk zaujku.

No comments:

Post a Comment