بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Kalau kita berbicara tentang pernikahan, pastinya semua mengimipikan yang baik-baik dan indah-indah belaka. Normal bagi kita untuk mengharapkan calon yang paling ideal soleh dan solehah sebagai pasangan hidup sehingga ke akhir hayat. Kerana bagi kita, cukup sekali untuk menghadapi saat-saat manis itu dan biarlah berkekalan sebagai kenangan terindah dalam hidup.
Lelaki mengharapkan seorang isteri yang cantik, kalau pun tidak cantik cukuplah sejuk mata memandang, berakhlak mulia, solehah dan lain-lain. Begitu juga isteri mengharapkan yang serupa pada diri bakal suaminya. Wanita inginkan lelaki yang setia, pintar, bertanggungjawab, punya akhlak yang memikat dan sebagainya.
Tentunya inilah syurga dunia kita andai semua ini kita miliki seeloknya…
Saat kita lanjut usia, rambut pun mulai gugur satu persatu, tubuh yang dulu sasa mulai perlahan rapuh dan semput. Namun sang isteri dan suami masih tetap setia mendampingi. Saat di pembaringan, isteri tertidur lena dan pulas di bahu suami. Saat kita kesejukan ada rangkulan hangat kekasih hati yang erat dan saling menopang tubuh kita di saat kaki-kaki kita makin lemah berdiri. Bila hati dirasuk sedih dan hiba, pasti ada yang menghiburkan apatah lagi saat kita gembira dan senang….indahnya hidup..
Namun, waktu itu adalah kehidupan kita sebenarnya. Waktu tak pernah berhenti sesaat pun. Seiring waktu berlalu, isteri semakin kerepot dan berkedut wajahnya. Tapi masih lagi menurut suami, “Isteriku masih yang tercantik,”. Sementara perut suami pula semakin kelihatan buncit dan kepala kelihatan botak, tapi tetap isteri menyatakan, “Engkaulah satu-satunya kekasih hatiku.”
Kebesaran Allah SWT selalu kita lihat dalam melayari kehidupan berumahtangga. Setiap anggota melakukan solat berjemaah, bangun qiamullail saban malam, membaca Al-Quran, bertasbih, tahmid, saling bermaafan dan menasihati. Inilah sebenarnya hakikat pernikahan sepasang insan yang belayar menuju ke arah redha Allah dan bercita-cita untuk menegakkan ajaranNya. Inilah dia syurga yang disegerakan sebelum menuju syurga yang kekal abadi. Harapan setiap pasangan.
Namun tak kurang juga yang kita temui saban hari keluarga yang pincang dalam menghayati hakikat pernikahan sebenar. Sang isteri dan suami saling bertingkah pendapat. Saling menyalahkan antara satu sama lain. Walhal persefahaman itu amat penting. Cinta yang dulunya mengindahkan hidup yang sepi mengapa tidak dipertahankan keindahannya…alam rumahtangga seakan berada di neraka..tiada lagi ketenangan apa lagi kasih sayang.
Harus kita ingat segala yang indah mungkin tak akan seindah bayangan kita. Ada bunga-bunga indah namun cukup banyak pula onak dan duri yang menghalang. Seperti juga gading, mana mungkin kita temui yang tak retak, begitu juga manusia..tak ada yang sempurna. Setiap kita pasti ada kekurangannya. Suami dan isteri pastinya ada kekurangan..namun tak kurang juga kelebihan pada diri masing-masing.
Apakah kekurangan saja yang diperhatikan pada diri pasangan dengan pertimbangan yang adil. Konflik alam rumah tangga kadang ada waktunya menyebabkan kita kehilangan cinta yang dulunya mempersatukan kita dan Allah SWT juga telah berfirman sejelasnya; “Hai orang-orang mu’min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilahkamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS At Taghaabun: 14]
Kerana itu sesungguhnya dalam kehidupan berkeluarga, apa yang paling penting ialah mendambakan keampunan Allah setiap masa dan mengharapkan syurgaNya, juga kasih sayang orang-orang terdekat dengan kita..dan kerana itu……… ‘SAYANGILAH AKU HINGGA KE HUJUNG WAKTU’……..
Impianku menjadi isteri solehah,
selepas Allah dan RasulNYA,
cinta kasih sayang adalah untuk zaujku.
No comments:
Post a Comment