Monday, 20 May 2013

Pentingnya Ibu Yang Berfikiran Agama


Pendidikan bermula dari rumah
Tazkirah buat rakan-rakan yang bergelar ibu...dan untuk suami yang mahu isteri mendidik anak-anak menjadi daei.

Untuk melahirkan umat Islam yang kuat ia bermula dari rumah, dari asuhan ibu dari pimpinan seorang suami terhadap isterinya.

Pemimpin keluarga adalah suami tetapi pemimpin rumah tangga adalah isteri.

- Ibu adalah madrasahnya anak-anak

- Ibu adalah universiti terbesar bagi anak-anaknya, sikap dan cara berfikir ibu sangat besar pengaruhnya bagi anak dan penghuni rumahnya, keluarganya dan lingkungan tetangganya. Karena itu sangat penting bagi wanita untuk mempunyai pengetahuan dan fikir agama.

- Apabila di rumah, ibu selalu disibukkan dengan urusan rumah tangga seperti mengurus anak, membersihkan rumah, memasak dan lain-lain sehingga sulit untuk belajar agama dengan benar.

- Apabila kita keluar di jalan Allah, maka kita akan berada dalam suasana yang berbeza, terlepas dari urusan dunia, sehingga kita dapat belajar agama dengan benar, dan Insyaallah fikir agama meresap ke jiwa dan dalam hati kita.

- Dan apabila pulang ke rumah, kita tahu bahwa kita punya tanggung jawab untuk menanamkan fikir agama kepada anak-anak kita, pembantu-pembantu kita, keluarga kita, orang-orang di sekitar kita dan siapapun yang bertemu dengan kita.

- Di akhirat kelak kita akan di soal / ditanya tentang : sholat kita, puasa kita, zakat kita dan amal perbuatan lainnya. Sebagai muslim, baik laki-laki maupun wanita mempunyai tanggung jawab dakwah, maka wanita pun akan diminta pertanggungjawabkan hal mengenai dakwah.

- Dari rumah yang ibunya mempunyai fikir agama, maka akan lahir anak-anak yang sholeh dan sholehah.

- Dari kisah-kisah para nabi, dapat dilihat dari isteri nabi yang tidak punya fikir agama seperti nabi Nuh as. Beliau berdakwah selama 950 tahun hanya mendapat pengikut 83 orang. Anaknya menjadi kafir, kaumnya dimusnahkan oleh Allah swt. Nabi Luth as., isterinya menentang dakwah, anaknya kafir.

- kaumnya juga dimusnahkan oleh Allah swt. Sebaliknya nabi Ibrahim as., isteri-isterinya adalah wanita yang punya fikir agama, sehingga beliau mendapat banyak pengikut dan dari keturunannya lahir nabi Ishaq as., nabi Yusuf as., nabi Daud as., nabi Sulaiman as., nabi Isa as., dan dari Siti Hajar lahir nabi Ismail as., yang dari keturunannya lahir nabi Muhammad saw.

- Demikian pula isteri-isteri Rasulullah saw mampunyai fikir agama, terutama Khadijah r.ha yang telah mengorbankan seluruh harta bendanya untuk penyebaran agama Allah swt, dan beliaulah yang selalu menghibur, mendorong suaminya untuk sye'arnya Islam, sehingga kurang lebih 23 tahun Nabi berdakwah, seluruh jazirah Arab memeluk Islam.

- Setelah nabi wafat perjuangan dakwah dilanjutkan oleh para sahabatnya dengan pengertian dan dorongan para isterinya sehingga tidak beberapa lama 2/3 belahan bumi menjadi Islam. Demikianlah semua ini berkat pengaruh dan fikir kaum wanita.

- Seorang wanita sholehah lebih baik dari 70 aulia, sedangkan wanita yang akhlaknya buruk lebih jahat dari 1000 laki-laki yang jahat dan dia akan menyeret 4 laki-laki keneraka jahannam yaitu :1. suaminya, 2. Bapaknya, 3. Saudara laki-lakinya, 4. Anak laki-lakinya.

- Di zaman ini kerja dakwahpun dimulai dari seorang wanita yang punya fikir agama yaitu nenek Maulan Ilyas rah.a. Beliau ingin mempunyai keturunan yang mempunyai fikir agama, maka dinikahkanlah puterinya dengan seorang ulama dan darinya lahirlah Maulana Ilyas rah.a.

- Jadi sangat perlu sekali wanita ikut ambil bahagian dalam usaha dakwah ini.

- Agama akan sangat lambat sekali perkembangannya apabila para wanitanya tidak ikut usaha dakwah.

- Ibarat pedati yang mempunyai roda sebelah, maka jalannya pun akan lama atau seperti seekor burung yang sayapnya patah sebelah.


Impianku menjadi isteri solehah, 
selepas Allah dan RasulNYA, 
cinta kasih sayang adalah untuk zaujku.

No comments:

Post a Comment